Rasakan sensasi berada di pulau pribadi dimana keindahan alam dan kehangatan orang-orang lokal di sekitarnya akan menjadi kenangan yang menghangatkan hati bahkan setelah Anda meninggalkan surga kecil bernama Pulau Poya Lisa.
Siapa bilang pulau-pulau yang mungkin tidak tertera di peta tidak dapat menjadi destinasi wisata yang layak dikunjungi? Pulau terpencil nan eksotis dan jauh dari hiruk-pikuk kehidupan kota dapat saja menjadi sebuah tempat liburan dan relaksasi yang sempurna. Salah satu pulau terpencil itu bernama Pulau Poya Lisa.
Pulau ini termasuk dalam kawasan Taman Nasional Kepulauan Togean di Sulawesi Tengah
yang dapat ditempuh sekira 10 menit menggunakan kapal motor dari
Bomba. Meski terbilang kecil dan jarang disebut-sebut di peta wisata
kawasan Taman Nasional Kepulauan Togean namun Pulau Poya Lisa menyimpan pesona tersendiri yang berkesan di hati setiap orang yang pernah menyambanginya.Sebagian besar wisatawan, tak terkecuali wisatawan mancanegara memuji-muji keindahan pulau ini berikut pelayanan serta keramahan pengelola cottage Poya Lisa. Hamparan laut luas berwarna biru turquoise dan sebening kristal sungguh sebuah pemandangan luar biasa cantik yang akan membuat Anda terkagum-kagum. Terumbu karang yang cantik dan alami di sekitar lepas pantai pulau ini juga pantas dijelajahi dengan snorkeling. Setibanya di pulau kecil yang luasnya hanya 5 hektar ini, hamparan pasir yang berkilau tertimpa Matahari akan menyambut Anda. Sambutan menjadi lebih lengkap dengan keramahan pihak pengelola cottage yang siap melayani kebutuhan tamunya, mulai dari makan, air bersih (tawar) yang diambil dari pulau terdekat, pelayanan berkeliling dengan perahu, laundry yang harganya tidak ditetapkan.
Pulau
ini dimiliki dan dikelola Bapak Ismail, seorang mantri kesehatan di
Bomba. Ya, pulau ini adalah pulau milik pribadi! Bapak Ismail mengelola
pulau ini bersama-sama sanak saudaranya sejak belasan tahun lalu. Konon
nama pulau ini dulunya hanyalah Pulau Poya. Poya adalah nama orang yang
pertama kali menanam pohon kelapa di pulau ini dan sekaligus hal
tersebut menjadikannya sebagai pemilik pulau. Pak Ismail kemudian
membeli pulau ini dari keturunan Poya yang mewarisinya. Menurut Pak
Ismail sendiri, nama Lisa ditambahkan dari nama seorang perempuan
berkebangsaan Jerman yang pernah datang sendirian dan menghabiskan
waktunya selama sebulan di pulau ini. Ia meminta Pak Ismail mengabadikan
namanya di pulau ini maka jadilah surga kecil nan terpencil ini bernama
panjang Poya Lisa.Percayalah bahkan dari kejauhan, sebelum Anda menginjakkan kaki di pulau ini, Anda kemungkinan besar sudah jatuh cinta pada segala daya tariknya. Keramahan penduduk lokal yang mengelola 4 buah cottage di pulau tak berpenghuni ini akan pula menjadi kenangan yang menghangatkan hati. Makanan khas laut yang disajikan oleh pengelola cottage pun sudah menjadi buah bibir di kalangan wisatawan karena rasanya sungguh memanjakan lidah.
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar