Kamis, 30 Januari 2014

Nina Liani


Nina Liani

Halo namaku Nina Liani, umurku 19 tahun. Aku lahir di Jakarta bertepatan pada april mop yaitu pada tanggal 1 April 1994. Aku lahir dari pasangan suami istri bernama Seno dan Kermi Narni, mereka adalah orangtua yang telah membesarkan saya, I love them so much. Aku anak ketiga dari tiga bersaudara, dan mereka semua adalah laki-laki. Kakakku yang pertama bernama Sandi Kurnia dan yang kedua adalah Oki Wiranata. Jadi aku adalah anak bungsu dan anak perempuan satu-satunya.
Saat aku kecil dan belom masuk sekolah ibu pernah cerita kalau dulu saat kakakku sedang main gambaran aku selalu ingin ikut main tapi kakakku bilang kalo aku belom bisa baca dan ga boleh ikut mainan. Oiya aku juga punya sepupu dibandung yang mukanya persis seperti aku hehe banyak yang bilang kalo kami mirip sekali. Tapi menurutku sekarang kami sudah tidak terlalu mirip seperti kecil dulu.
Masa kecilku aku habiskan di Cilandak sampai kelas 5 SD. Aku punya kenangan yang bagus saat disana, punya banyak teman, main bareng, pokoknya seru banget masa kecilku. Saat aku umur 5 tahun ibu pengen aku masuk TK Bhakti Islam 5, tempat kakaku TK tapi aku menolak untuk dimasukkan TK, aku ingin langsung masuk SD seperti teman – teman rumahku yang lain. Karena umur temanku sudah cukup untuk masuk SD yaitu 6 tahun, sedangkan aku yang masih berusia 5 tahun ngotot ingin dimasukkan SD. Jadi ya terpaksa ibu menuruti kemauanku. Saat itu ibu langsung bilang sama kepala sekola SD 19 pagi Cilandak Barat. Aku masih ingat saat itu kepala sekolahnya bilang “kalau nanti anaknya ga naik kelas jangan marah ya bu” dan ibuku hanya tersenyum dan bilang “ ya ga marah lah pak” dan akhirnya akupun diizinkan untuk masuk SD 19 pagi Cilandak Barat Jakarta Selatan.
Masih teringat olehku betapa semangatnya aku saat pertama masuk sekolah. Aku bangun pagi sekali dan klangsung mandi dan siap-siap untuk berangkat sekolah. Tentunya hari pertama masuk dekolah aku haru dating pagi agar dapat tempat duduk yang posisinya bagus. Dan saat itu aku mendapatkan posisi yang luamayan bagus, yaitu bangku nomor dua di pojok dekat meja guru. Saat hari pertama sekolah aku sangat senang, akhirnya aku bias masuk sekolah, akhirnya sebentar lagi aku bias membaca dan akhirnya aku bias ikut main gambaran bersama kakak-kakakku hehe. Wali kelas ku saat kelas satu SD bernama bu Ati. Beliau orang yang sangat baik dan sabar untuk menghadapi anak muridnya. Seingatku dulu kalau ada tugas lalu dinilai dan aku meminta nilai 10 dan diberikan 10 sama bu Ati betapa baiknya bu Ati.
Saat itu aku punya teman sekelas bernama Iqbal, dia duduk tepat dibelakangku. Setiap aku menoleh ke belakang aku selalu heran melihat buku tulisnya yang hitam-hitam. Saat itu aku berpikir apa dia menulis dan dihapus di lembar it uterus sampai bununya menjadi hitam-hitam? Dan beberapa hari kemudian aku mendapatkan jawaban dari keherananku selama beberapa hari tersebut. Aku tahu mengapa bukunya selalu kelihatan hitam-hitam. Itu karena ia menghapus tulisannya menggunakan karet gelang? Pantesan saja bukunya selalu terlihat kehitaman. Sejak saat itu aku tidak penasaran lagi hehe.
Aku juga punya teman bernama mickey dan Hamimah. Mereka duduk bareng di kursi nomor satu barisan kedua dari pintu. Mereka selalu menangis kalau ada imunisasi suntik datang ke sekolah. Mendengarnya saja mereka sudah nangis kejer apalagi saat melihat jarum suntik. Dan akhirnya mereka tidak disuntik karena nangis ketakutan. Sebenarnya aku juga takut dengan jarum suntik, memikirkannya juga tambah takut, kadang aku sempat berpikir apa aku harus menangis kejer seperti Mickey dan Hamimah agar tidak disuntik? Tapi aku tidak bisa berpura-pura seperti itu, jadi akhirmya aku harus menghadapi ketakutanku dan melawannya. Dan saat disuntik rasanya tidak terlalu buruk seperti yang kubayangkan. Jadi aku tidak perlu takut lagi sekarang karena aku sudah tahu rasanya bagaimana.
Saat aku naik kelas 2 SD aku mendengar kabar bahwa bu Ati akan pindah, tentu aku sangat sedih mendengar kabar itu karena aku menyukai bu Ati, tapi yam au bagaimana lagi aku tidak bisa mencegahnya L aku kelas 2 ada anaka baru bernama Desi, dia kelas lebih tua Dari kami, aku dengar dia sebenarnya satu angkatan dengan kakakku, seharusnya dia sudah kelas 4 SD, makanya dia lebih tinggi dan pintar dari kita. Dulu saat kita diajarkan perkalian dia sudah menengerti duluan. Saat dikasi tugas dikelas tetntunya dia sudah selesai paling dulu karena ia sudah paham, dan saat itu dia keliling bangku ke bangku dan bilang kalo misalnya mau dikasih jawabannya kita harus ngasi uang ke dia. Dan aku meolak tawaran itu karena aku pikir aku masih bisa mengerjakannya.
Saat jam terakhir dan ingin pulang, kita disuruh untuk menulis soal untuk PR dibuku tulis. Entah karena apa aku menulisnya salah terus dan aku harus mengulang tulisanku terus-terusan sampai semua anak selasai menulis aku belom selesai juga, dan saat itu aku menangis dan wali kelasku memanggilkan kakakku yang berada disatu sekolah juga untuk menuliskan PR ku. Dan akhirnya aku bisa pulang kerumah setelah mas oki menuliskannya.
Oiya aku mau cerita kalau SD ku itu kan luas banget ya sampai ada 2 lantai, tapi SD ku itu yang dilantai bawah aja, kalo yang dilantai 2 itu SD 20. Suatu hari aku ga ngerti karna ada masalah apa tapi SD 20 itu sudah ditiadakan jadi murid yang ada di SD 20 otomatis jadi SD 19. Aku masih inget waktu itu ana anak yag masi belom terima kalau dia jadi anak SD 19 terus sampe ga masuk gitu, lucu banget. Awalnya kita nyatu tuh masi ada kaya yang belom terima dan banyak juga yang masi gasuka dan dari mukanya kelihatan banget juteknya. Tapi ada juga yang terima dan langsung punya temen dari SDku. Kiki adalah anak dari SD 20 tapi gatau kenapa kita ga butuh waktu lama buat akrab. Waktu itu aku sering main sama Kiki, Ria, dan Desi. Kita jadi sering main bareng ngerjain tugas bareng pokoknya kita udah deket banget deh. Terutama aku sama Kiki, karena kita juga satu pengajian itu yang buat aku tambah akrab sama Kiki. Rumah aku dan Kiki juga berdekatan jadi kita juga sering main bareng, sebelum Kiki masuk SD 19 aku belom pernah main bareng sama dia, karna kita satu sekolah aja jadi kita akrab deh. Aku inget banget dulu kalau aku belom dating ngaji Kiki nyamper kerumahku begitu juga kalau sekokah aku yang nyamper ke rumah Kiki.
Orangtuaku bilang kalau aku kelas 5 SD kita akan pindah ke Depok, padahal aku lagi seneng-senengnya main sama teman-temanku yang di Cilandak tapi aku harus ikut pindah ke Depok bersama Orangtuaku. Aku sedih banget harus pisah sama Kiki L Aku jadi kangen sama Kiki L sebelum aku pindah Kiki ngasih fotonya buat Aku untuk kenang-kenangan L coba kita bisa ketemu lagi ya ki, pasti aku bakal seneng banget. Kamu apa kabar yaaa udah lama banget kita ga ketemu L Kiki orangnya baik banget sama aku. Bisa dibilang kita ini sahabatan J semoga Kiki sehat ya dimanapun dia berada. Amin
Kehidupan baruku di Depok sangat berbeda ketika aku di Cilandak. Saat di Cilandak aku punya banyak teman rumah, tapi kalau disini karena daerahnya sepi jadi aku belom punya banyak teman, ada sih yang anak yang sebaya denganku tapi kami tidak terlalu akrab. Pokoknya disini serba sepi, tukang jajanan sepi, jalanan sepi, teman juga sepi. Jadi ya temanku kebanyakan hanya dari teman sekolahku saja.
 Aku sekarang udah pindah sekolahnya ke SD 03 Pengasinan. Awal masuk sekolah aku belum punya banyak teman tapi lama-kelamaan aku mulai terbiasa dan akrab dengan teman-teman baruku.
Temanku pernah bilang, kalau aku orang yang kurang percaya diri. Menurutku temanku itu ada benarnya juga karena ada saat dimana aku bertemu dengan orang baru pasti aku merasa kurang percaya diri karena aku ini orang yang pendiam kalau baru kenal dengan orang baru. Pernah juga temanku bilang kalau aku ini orang yang panikan disaat situasi yang membuatku merasa tertekan. Tapi aku ini orang yang tidak pilih-pilih teman, aku tahu ada beberapa temanku yang sifatnya kurang baik, bukan berarti dia bukan orang baik tetapi hanya saja dalam beberapa hal ia kurang baik. Saat aku tahu sifat temanku yang seperti itu aku tidak langsung meninggalkannya dan tidak mau berteman dengannya, aku tetap berteman dengannya, aku mengerti bahwa sifat orang berbeda-beda aku paham adengan hal itu. Jadi ya selama dia baik padaku juga akan memperlakukan ia dengan baik atau bahkan lebih baik.
Aku ini orang yang sangat suka makan, apalagi yang berkaitan dengan pedas, aku suka sekali dengan sambal. Menurutku makanan pedas dan sambal itu membuatku napsu makan dan ingin makan terus sampai sambalnya habis. Aku juga suka mencoba makan-makanan yang belum pernah aku coba sebelumnya, sangat menyenangkan rasanya mencoba makanan yang belum pernah kita coba sebelumnya.
Itulah sebagian sifat dariku, ada yang baik dan ada juga yang kurang baik. Tapi alhamdulilah banyak teman yang bisa menerima sifatku dan mau menjadi temanku. Aku sangat beruntung mempunyai teman dekat seperti Reggy dan Widya, kita telah bersahabat sejak SMA sampai sekarang dan aku harap sampai selamanya. Mereka sangat baik dan peduli kepadaku.
Itulah sebagian tentang diriku. Masih banyak yang tentunya belum aku ceritakan disini. Aku harap cerita tentang diriku ini tidak membosankan. Terimakasih J