Minggu, 05 April 2015

Perencanaan jangka Panjang di Perusahaan Multi Nasional


Perencanaan jangka Panjang di Perusahaan Multi Nasional


Perencanaan (planning) merupakan salah satu fungsi dalam manajemen. Fungsi- fungsi lainnya adalah pengorganisasian (organizing), penggerakan (actuating) dan pengendalian (controlling) yang sering disingkat sebagai POAC. Ada juga pengarang lain yang mengemukakan fungsi Planning, Organizing, Leading dan Controlling (POLC). Perencanaan adalah sebagai fungsi pertama dari fungsi-fungsi dalam manajemen yang menunjukkan bahwa perencenaan merupakan fungsi yang menentukan dalam pelaksanaan manajemen organisasi ke depan. Fungsi-fungsi manajemen yang lain baru dapat berjalan dengan baik apabila perencanaan sudah dilakukan oleh organisasi yang bersangkutan dengan mengikuti tahapan-tahapan dalam perencanaan.
Perencanaan merupakan topik yang selalu ada dalam bidang manajemen. Perencanaan pasti dipelajari oleh setiap orang yang belajar ilmu manajemen. Perencanaan juga pasti ada dalam pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen pada suatu perusahaan. Perusahaan tidak mungkin berjalan dengan efektif tanpa melakukan kegiatan perencanaan sebagai landasan bagi kegiatan manajemen lainnya termasuk juga fungsi bisnis dalam perusahaan. Perencanaan yang baik mungkin akan membuat perusa haan dapat mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan namun mustahil rasanya perusahaan dapat mencapai tujuan tanpa mempunyai perencanaan yang baik.
Meskipun perencanaan dianggap sebagai fungsi awal dalam manajemen namun menurut Sethi dan Hogle (1973) ’planning is the intermediate step between forecasting and tactical day-to-day decision making’. Jadi, sebelum melakukan perencanaanmmaka harus dilakukan peramalan terlebih dahulu yaitu mencoba memprediksi faktor-faktor lingkungan luar perusahaan yang dapat berdampak kepada kelangsungan hidup perusahaan di masa datang. Melakukan peramalan bukan berarti sesuatu yang terjadi di masa depan itu dapat berlangsung sesuai dengan prediksi namun segala resiko terhadap perusahaan yang mungkin akan terjadi dapat dikurangi. Hasil dari peren- canaan adalah rencana yang kemudian ditindak lanjuti dengan keputusan-keputusan yang diambil berkenaan dengan rencana yang telah dibuat. Pengambilan keputusan terus berlangsung selama kegiatan perusahaan tetap berjalan. Keputusan yang diambil mulai dari yang bersifat taktis sampai kepada yang bersifat strategis.
Perencanaan dapat dilakukan berdasarkan perspektif jangka waktu.. Camillus dan Grant (1980) mengutip pendapat Steiner (1969,1979) mengklasifikasikan
perencanaan dalam kategori strategic planning, medium-range planning dan short-range planning. Perencanaan dalam perspektif jangka panjang dalam berbagai jurnal sering disebut long-range planning dan juga disebut sebagai strategic planning. Meskipun jangka waktunya sama namun secara esensi beberapa orang penulis artikel membedakan antara long range planning dan strategic planning.
Long-range planning, dan konsekuensinya memilki nama ”long range plan”, muncul pada tahun 1950-an dan 1960-an, pada saat pengembangan bidang ekonomi di berbagai negara menaikkan menjadi ”to the first five- and four-year plans. (Pacios, 2000 mengutip Maqueda Lafuente, 1996). Selanjutnya Pacios (2000) mengutip pendapat Perez Gorostegui (2001) sebagai berikut ” Perencanaan ini dipertimbangkan sebagai sebuah ekstensi dari perencanaan keuangan regular satu tahunan, dalam bentuk rencana operasi dan anggaran. Adalah sulit mengambil pertimbangan dalam hal faktor sosial dan politik, dan mengasumsikan pasar yang relatif stabil”.
Kemudian, terminologi strategi muncul; awalnya dari dunia militer, strategi dimasukkan ke dalam bidang perencanaan dan nama strategic planning mulai menjadi hal yang penting mulai tahun 1960-an. Dalam strategic planning diperkenalkan kebutuhan untuk menganalisis lingkungan agar dapat sampai kepada diagnosis strategis dari perusahaan.
Mengenai perbedaan makna antara strategic planning dan long range planning dikemukakan oleh Ansoff dan Mc Donnel, dikutip oleh Pacios (2000) sebagai berikut:1) Strategic planning dibangun pada antisipasi tren di masa mendatang, data dan asumsi persaingan. Long range planning adalah sebuah proyeksi dari masa yang sekarang atau sebuah ekstrapolasi dari masa yang lalu. 2) Strategic planning terletak pada level puncak organisasi dan menginformasikan level yang lebih rendah untuk long range planning. Longrange planning cenderung bersifat bottom-up, sering sebagai sebuah konsolidasi rencana-rencana unit-unit secara individual. 3) Strategic planning cenderung didorong oleh, ide, lebih bersifat kualitatif; strategic planning menyediakan visi/fokus organisasional yang nyata. Long range-planning cenderung didorong oleh angka-angka.
Ada juga pendapat dari Henry Luke (community-visioning consultant) yang dikutip oleh Anonymous (2001) yaitu: long-range planning cenderung terlalu optimistik dan tidak fleksibel dan long-range planning membolehkan rencana menetapkan arah (direction) sedangkan strategic planning, bagaimanapun, menghasilkan pernyataan visionari pertama kali, dan dengan demikian arah(direction) yang menetapkan rencana.
Dalam melakukan perencanaan biasanya menggunakan tahapan-tahapan yang disebut sebagai proses perencanaan. Tahapan perencanaan yang dilakukan oleh setiap perusahaan secara umum mengikuti kaidah-kaidah dari model perencanaan. Proses perencanaan juga biasanya disesuaikan dengan pengalaman perusahaan dalam melakukan perencanaan-perencanaan sebelumnya sehingga perusahaan memiliki sebuah model perencanaan sendiri yang dianggap memadai untuk digunakan oleh perusahaan.pada periode yang akan datang.
Dalam melakukan perencanaan seharusnya setiap perusahaan melakukan short-range, medium-range dan long-range planning. Long-range planning bisa dilakukan oleh tipe perusahaan apapun namun bagi perusahaan-perusahaan besar semisal Multi National Company (MNC) long-range planning wajib dilakukan mengingat cakupan geografis perusahaan yang bersifat internasional. Sethi dan Hogle (1980) menyatakan
”Effective multinational long-range planning (MLRP) has not made significant headway in either scholarly writing or in implementation at the corporate head-quarters level. The need for long-range planning for multinational corporations (MNCs), on the other hand, has been amply recoginize.”
Keberadaan perusahaan dalam sekian tahun ke depan harus dapat diantisipasi sejak
sekarang melalui sebuah long-range planning. Model perencanaan yang dibuat berisi kerangka kerja yang bersifat konseptual dan operasional. Proses long-range planning ini harus mempertimbangkan faktor-faktor ketidakpastian lingkungan, kondisi budaya dan sosial politik dan kondisi pasar sebagai konstrain dalam oembentukan model long-range dari perusahaan multinasional.
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengembangkan kerangka kerja konseptual dan operasional proses long-range planning di perusahaan multinational..Langkah-langkah dalam proses perencanaan di perusahaan multinasional harus memasukkan berbagai faktor mengingat perusahaan multinasional merupakan perusahaan berskala internasional. Pada akhirnya didapatkan sebuah model long-range planning yang dapat digunakan oleh perusahaan-perusahaan sekaliber MNC.
Dalam bagian pertama makalah ini akan memuat mengenai studi literatur tentang long-range planning. Studi literatur dimulai dari definisi long-range planning kemudian diikuti oleh konsep-konsep teoretis tentang long-range planning. Dalam bagian kedua akan memuat penjelasan tentang model-model perencanaan secara umum dan juga long-range planning secara khusus. Dalam bagian ketiga makalah ini akan mencoba merumuskan satu model perencanaan yang dapat dijadikan standar oleh perusahaan-perusahaan multinasional. Bagian keempat akan memuat pengambilan kesimpulan tentang penejlasan-penjelesan seperti yang sudah dikemukakan sebelumnya.












Daftar pustaka:
Situmorang, James. 2011. Perencanaan Jangka Panjang di Perusahaan Multi Nasional. Jurnal Administrasi dan Bisnis, Vol.7, No.1: hal. 73–91, (ISSN:0216–1249).