PETA
PEREKONOMIAN
1. Keadaan Geografis
Indonesia
Republik
Indonesia disingkat RI atau Indonesia merupakan negara kepulauan yang berbentuk
republik, terletak di kawasan Asia Tenggara. Indonesia adalah negara kepulauan
terbesar di dunia yang terdiri dari kurang lebih 17.000 buah pulau dengan luas
daratan 1.922.570 km2 dan luas perairan 3.257.483 km2.
Indonesia terdiri dari 5 pulau besar, yaitu: Jawa, Sumatra, Kalimantan,
Sulawesi, dan Irian Jaya dan rangkaian pulau-pulau ini disebut pula sebagai
kepulauan Nusantara atau kepulauan Indonesia. Pulau terpadat di Indonesia
adalah pulau Jawa, dimana lebih dari setengah (65%) penduduk Indonesia tinggal
di pulau ini.
Letak Astronomis
Indonesia terletak di 6oLU – 11oLS dan 95oBT –
141oBT, berdasarkan letak astronomisnya Indonesia dilalui oleh garis
equator atau garis khatulistiwa yang terletak pada garis lintang 0o.
Letak Geografis
Indonesia terletak diantara Benua Asia dan Benua Australia, serta diantara
Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.
Letak Geologis
Indonesia dilalui oleh dua jalur pegunungan yaitu Pegunungan Mediterania di
sebelah barat dan Pegunungan Sirkum Pasifik di sebelah timur atau Ring of Fire.
Indonesia memiliki lebih dari 400 gunung berapi dan 130 di antaranya termasuk gunung
berapi aktif, dimana sebagian dari gunung berapi terletak di dasar laut dan
tidak terlihat dari permukaan laut.
Batas Wilayah Indonesia
- Utara = Negara Malaysia, Singapura, Filipina, Laut Cina Selatan
- Selatan = Negara Australia, Samudra Hindia
- Timur = Samudra pasifik
- Barat = Samudra Hindia
Keadaan Alam Indonesia
Sebagian ahli membagi Indonesia atas tiga wilayah geografis utama yakni:
- Kepulauan Sunda Besar meliputi pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi.
- Kepulauan Sunda Kecil meliputi Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
- Kepulauan Maluku dan Irian.
Berdasarkan GBHN tahun 1993, Indonesia dibagi menjadi 2 kawasan pembangunan,
yaitu :
-
Kawasan Barat Indonesia, terdiri dari Jawa,
Sumatera, Kalimantan, Bali.
-
Kawasan Timur Indonesia, terdiri dari
Sulawesi, Maluku, Irian Jaya, NTB dan NTT.
Iklim di Indonesia
Indonesia mempunyai iklim tropik basah yang dipengaruhi oleh angin monsun barat
dan monsun timur. Dari bulan November hingga Mei, angin bertiup dari arah Utara
Barat Laut membawa banyak uap air dan hujan dikawasan Indonesia. Dari Juni
hingga Oktober angin bertiup dari Selatan Tenggara kering, membawa sedikit uap
air. Suhu udara di daratan rendah Indonesia berkisar antara 23 derajat sampai
28 derajat celsius sepanjang tahun.
Ada 2 musim di Indonesia, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Pada beberapa tempat dikenal musim pancaroba, yaitu musim diantara perubahan kedua musin tersebut.
Ada 2 musim di Indonesia, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Pada beberapa tempat dikenal musim pancaroba, yaitu musim diantara perubahan kedua musin tersebut.
Setiap 3 sampai 5 tahun sekali sering terjadi El-Nino yaitu gejala penyimpangan
cuaca yang menyebabkan musim kering yang panjang dan musim hujan yang singkat.
Setelah El Nino biasanya diikuti oleh La Nina yang berakibat musim hujan yang
lebat dan lebih panjang dari biasanya.
2. Mata Pencaharian
Mata pencaharian masyarakat Indonesia beragam karena letak geografis dan
letak ketinggian itu berbeda. Ada mata pencarian yang di bidang pertanian,
pertenakan, perkebunan dan perikan dan yang hidup di kota berkerja di kantoran.
kehidupan penduduk dapat dibedakan menjadi dua corak yakni corak kehidupan
tradisional (sederhana) dan corak kehidupan modern (kompleks). Mata
pencaharian sebagian besar penduduk Indonesia 70%, mengarah ke sektor bercocok
tanam seperti pertanian dan perkebunan. Tanah Indonesia yang sangat subur ,mendorong masyarakat Indonesia untuk
mengelola dan memanfaatkan kekayaan alam itu untuk bercocok tanam dan
menjadikannya sebagai mata pencaharian bagi mereka yang tinggal di dataran
tinggi). Selain bercocok tanam,
sebagian besar penduduk Indonesia yang tinggal di dataran rendah (daerah
pantai) mata pencaharian mereka mengarah ke sektor perikanan, Sedangkan, mata
pencaharian penduduk di perkotaan mengarah kepada sektor pembangunan,
perindustrian, transportasi, pariwisata.
3. Sumber Daya Manusia
-
Laju Pertumbuhan Penduduk
Berdasarkan Sensus Penduduk 2010, jumlah
penduduk Indonesia sudah mencapai 237,6 juta jiwa atau bertambah 32,5 juta jiwa
sejak tahun 2000. Artinya, setiap tahun selama periode 1990-2000, jumlah
penduduk bertambah 3,25 juta jiwa. Jika di alokasikan ke setiap bulan maka
setiap bulannya penduduk Indonesia bertambah sebanyak 270.833 jiwa atau sebesar
0,27 juta jiwa.
Jumlah penduduk Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan dengan laju pertumbuhan yang tinggi pula. Jumlah penduduk Indoneesia dari tahun 1971-2010 serta pertumbuhannya adalah sebagai berikut :
Jumlah Penduduk Indonesia Berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 1971, 1980, 1990,2000 dan 2010 (Juta Jiwa)
Tahun 1971 1980 1990 2000 2010
Jumlah Penduduk 119,2 147,5 179,4 205,1 237,6*
Keterangan: Jumlah penduduk tahun 2010 yang disajikan ini merupakan data sementara hasil SP2010 yang dibacakan oleh Presiden SBY dalam pidato kenegaraan 16 agustus 2010.
Data final hasil SP2010 kemungkionan besar
baru di lansir tahun 2011
Laju Pertumbuhan Pertumbuhan Penduduk Indonesia Tahun 1971-2010 (Persen)
Periode 1971-1980 1980-1990 1990-2000 2000-2010
Laju Pertumbuhan 2,30 1,97 1,49 1,48*
Laju Pertumbuhan Pertumbuhan Penduduk Indonesia Tahun 1971-2010 (Persen)
Periode 1971-1980 1980-1990 1990-2000 2000-2010
Laju Pertumbuhan 2,30 1,97 1,49 1,48*
Keterangan: pertumbuhan penduduk sementara
Laju pertumbuhan penduduk Indonesia tahun 2000-2010 sebesar 1,48 persen pertahun. Artinya bahwa setiap tahunnya antara tahun 2000 sampai 2010 jumlah penduduk Indoneisa bertambah sebesar 1,48 persennya.
Dengan jumlah penduduk sebesar 237,6 juta jiwa tersebut, membuat Indonesia tetap bercokol sebagai negara berpenduduk terbanyak setelah RRC, India dan Amerika Serikat.
Semakin banyak pertumbuhan penduduk di Indonesia namun tak sejalan dengan pertumbuhan pembangunan di Indonesia sendiri. Sehingga menambah tingkat kemiskinan di Indonesia. Seharusnya pemerintah menyeimbangi tingkat pertumbuhan penduduknya dengan pertumbuhan pembangunan itu sendiri. Sehingga tingkat kemiskinan di Indonesia paling tidak sedikit dapat teratasi.
Semoga pemerintah kita dapat semakin konsen untuk memikirkan nasib penduduk nya khususnya warga miskin, yang segala pelayanan kesehatan atau umum lainnya dapat dirasakan seluruh penduduk di Negara Indonesia ini.
-
Penyebaran Penduduk
Persebaran atau distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran penduduk di suatu wilayah atau negara, apakah penduduk tersebut tersebar merata atau tidak. Kepadatan ppenduduk adalah angka yang menunjukkan jumlah rata-rata ppenduduk pada setiap Km2 pada suatu wilayah negara.
Faktor-faktor yang memppengaruhi penyebaran dan kepadatan penduduk tiap-tiap daerah atau negara sebagai berikut:
1. Faktor Fisiografis
2. Faktor Biologis
3. Faktor Kebudayaan dan Teknologi
-
Angkatan Kerja
Angkatan
kerja adalah penduduk
usia produktif yang berusia 15-64 tahun yang sudah mempunyai pekerjaan tetapi
sementara tidak bekerja, maupun yang sedang aktif mencari pekerjaan. Angkatan
kerja dikelompokkan menjadi 4 golongan, yaitu :
A. Mereka yang bekerja penuh adalah angkatan
kerja yang aktif menyumbangkan tenaganya dalam kegiatan produksi.
B. Pengangguran terbuka atau open unemployment
adalah mereka yang sama sekali tidak bekerja, tetapi sedang mencari pekerjaan
(sewaktu-waktu siap bekerja)
C. Setengah menganggur atau under unemployment adalah mereka yang bekerja tidak sesuai
dengan pendidikan/keahliannya atau tidak menggunakan sepenuh tenaganya karena
kekurangan lapangan perkerjaan. Contoh : Seorang sarjana bekerja tidak
sesuai dengan pendidikannya.
D. Pengangguran tersembunyi/tersamar atau disebut
disguise employment, artinya suatu pekerjaan dikerjakan oleh
pekerja yang berlebihan sehingga mereka tidak bekerja maksimal.
4. Investasi
Berdasarkan teori ekonomi,
investasi berarti pembelian (dan produksi) dari modal barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan
untuk produksi yang akan datang (barang produksi). Contohnya membangun rel kereta api atau pabrik. Investasi adalah suatu komponen dari PDB dengan rumus
PDB = C + I + G + (X-M)
.
Fungsi investasi pada aspek tersebut dibagi pada investasi non-residential
(seperti pabrik dan mesin) dan investasi residential (rumah baru). Investasi
adalah suatu fungsi pendapatan dan tingkat bunga, dilihat dengan kaitannya I= (Y,i)
. Suatu
pertambahan pada pendapatan akan mendorong investasi yang lebih besar, dimana
tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan minat untuk investasi
sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang.
Walaupun jika suatu perusahaan lain memilih untuk menggunakan dananya sendiri
untuk investasi, tingkat bunga menunjukkan suatu biaya kesempatan dari investasi dana tersebut daripada meminjamkan
untuk mendapatkan bunga.
sumber :
http://elearning.gunadarma.ac.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar