Perencanaan
jangka Panjang di Perusahaan Multi Nasional
Perencanaan (planning) merupakan salah
satu fungsi dalam manajemen. Fungsi- fungsi lainnya adalah pengorganisasian
(organizing), penggerakan (actuating) dan pengendalian (controlling) yang
sering disingkat sebagai POAC. Ada juga pengarang lain yang mengemukakan fungsi
Planning, Organizing, Leading dan Controlling (POLC). Perencanaan adalah
sebagai fungsi pertama dari fungsi-fungsi dalam manajemen yang menunjukkan
bahwa perencenaan merupakan fungsi yang menentukan dalam pelaksanaan manajemen
organisasi ke depan. Fungsi-fungsi manajemen yang lain baru dapat berjalan
dengan baik apabila perencanaan sudah dilakukan oleh organisasi yang
bersangkutan dengan mengikuti tahapan-tahapan dalam perencanaan.
Perencanaan merupakan topik yang
selalu ada dalam bidang manajemen. Perencanaan pasti dipelajari oleh setiap
orang yang belajar ilmu manajemen. Perencanaan juga pasti ada dalam pelaksanaan
fungsi-fungsi manajemen pada suatu perusahaan. Perusahaan tidak mungkin
berjalan dengan efektif tanpa melakukan kegiatan perencanaan sebagai landasan
bagi kegiatan manajemen lainnya termasuk juga fungsi bisnis dalam perusahaan.
Perencanaan yang baik mungkin akan membuat perusa haan dapat mencapai
tujuan-tujuan yang telah ditetapkan namun mustahil rasanya perusahaan dapat
mencapai tujuan tanpa mempunyai perencanaan yang baik.
Meskipun perencanaan dianggap sebagai
fungsi awal dalam manajemen namun menurut Sethi dan Hogle (1973) ’planning is
the intermediate step between forecasting and tactical day-to-day decision
making’. Jadi, sebelum melakukan perencanaanmmaka harus dilakukan peramalan
terlebih dahulu yaitu mencoba memprediksi faktor-faktor lingkungan luar
perusahaan yang dapat berdampak kepada kelangsungan hidup perusahaan di masa
datang. Melakukan peramalan bukan berarti sesuatu yang terjadi di masa depan
itu dapat berlangsung sesuai dengan prediksi namun segala resiko terhadap
perusahaan yang mungkin akan terjadi dapat dikurangi. Hasil dari peren- canaan
adalah rencana yang kemudian ditindak lanjuti dengan keputusan-keputusan yang
diambil berkenaan dengan rencana yang telah dibuat. Pengambilan keputusan terus
berlangsung selama kegiatan perusahaan tetap berjalan. Keputusan yang diambil
mulai dari yang bersifat taktis sampai kepada yang bersifat strategis.
Perencanaan dapat dilakukan
berdasarkan perspektif jangka waktu.. Camillus dan Grant (1980) mengutip
pendapat Steiner (1969,1979) mengklasifikasikan
perencanaan dalam kategori strategic planning,
medium-range planning dan short-range planning. Perencanaan dalam perspektif
jangka panjang dalam berbagai jurnal sering disebut long-range planning dan
juga disebut sebagai strategic planning. Meskipun jangka waktunya sama namun
secara esensi beberapa orang penulis artikel membedakan antara long range
planning dan strategic planning.
Long-range planning, dan
konsekuensinya memilki nama ”long range plan”, muncul pada tahun 1950-an dan
1960-an, pada saat pengembangan bidang ekonomi di berbagai negara menaikkan
menjadi ”to the first five- and four-year plans. (Pacios, 2000 mengutip Maqueda
Lafuente, 1996). Selanjutnya Pacios (2000) mengutip pendapat Perez Gorostegui
(2001) sebagai berikut ” Perencanaan ini dipertimbangkan sebagai sebuah
ekstensi dari perencanaan keuangan regular satu tahunan, dalam bentuk rencana
operasi dan anggaran. Adalah sulit mengambil pertimbangan dalam hal faktor
sosial dan politik, dan mengasumsikan pasar yang relatif stabil”.
Kemudian, terminologi strategi muncul;
awalnya dari dunia militer, strategi dimasukkan ke dalam bidang perencanaan dan
nama strategic planning mulai menjadi hal yang penting mulai tahun 1960-an.
Dalam strategic planning diperkenalkan kebutuhan untuk menganalisis lingkungan
agar dapat sampai kepada diagnosis strategis dari perusahaan.
Mengenai perbedaan makna antara
strategic planning dan long range planning dikemukakan oleh Ansoff dan Mc
Donnel, dikutip oleh Pacios (2000) sebagai berikut:1) Strategic planning
dibangun pada antisipasi tren di masa mendatang, data dan asumsi persaingan. Long
range planning adalah sebuah proyeksi dari masa yang sekarang atau sebuah
ekstrapolasi dari masa yang lalu. 2) Strategic planning terletak pada level
puncak organisasi dan menginformasikan level yang lebih rendah untuk long range
planning. Longrange planning cenderung bersifat bottom-up, sering sebagai
sebuah konsolidasi rencana-rencana unit-unit secara individual. 3) Strategic planning
cenderung didorong oleh, ide, lebih bersifat kualitatif; strategic planning menyediakan
visi/fokus organisasional yang nyata. Long range-planning cenderung didorong
oleh angka-angka.
Ada juga
pendapat dari Henry Luke (community-visioning consultant) yang dikutip oleh
Anonymous (2001) yaitu: long-range planning cenderung terlalu optimistik dan
tidak fleksibel dan long-range planning membolehkan rencana menetapkan arah
(direction) sedangkan strategic planning, bagaimanapun, menghasilkan pernyataan
visionari pertama kali, dan dengan demikian arah(direction) yang menetapkan
rencana.
Dalam
melakukan perencanaan biasanya menggunakan tahapan-tahapan yang disebut sebagai
proses perencanaan. Tahapan perencanaan yang dilakukan oleh setiap perusahaan
secara umum mengikuti kaidah-kaidah dari model perencanaan. Proses perencanaan
juga biasanya disesuaikan dengan pengalaman perusahaan dalam melakukan
perencanaan-perencanaan sebelumnya sehingga perusahaan memiliki sebuah model
perencanaan sendiri yang dianggap memadai untuk digunakan oleh perusahaan.pada
periode yang akan datang.
Dalam
melakukan perencanaan seharusnya setiap perusahaan melakukan short-range,
medium-range dan long-range planning. Long-range planning bisa dilakukan oleh
tipe perusahaan apapun namun bagi perusahaan-perusahaan besar semisal Multi
National Company (MNC) long-range planning wajib dilakukan mengingat cakupan
geografis perusahaan yang bersifat internasional. Sethi dan Hogle (1980)
menyatakan
”Effective multinational long-range planning
(MLRP) has not made significant headway in either scholarly writing or in
implementation at the corporate head-quarters level. The need for long-range
planning for multinational corporations (MNCs), on the other hand, has been
amply recoginize.”
Keberadaan
perusahaan dalam sekian tahun ke depan harus dapat diantisipasi sejak
sekarang melalui
sebuah long-range planning. Model perencanaan yang dibuat berisi kerangka kerja
yang bersifat konseptual dan operasional. Proses long-range planning ini harus
mempertimbangkan faktor-faktor ketidakpastian lingkungan, kondisi budaya dan
sosial politik dan kondisi pasar sebagai konstrain dalam oembentukan model
long-range dari perusahaan multinasional.
Tujuan dari
pembuatan makalah ini adalah untuk mengembangkan kerangka kerja konseptual dan
operasional proses long-range planning di perusahaan
multinational..Langkah-langkah dalam proses perencanaan di perusahaan
multinasional harus memasukkan berbagai faktor mengingat perusahaan
multinasional merupakan perusahaan berskala internasional. Pada akhirnya
didapatkan sebuah model long-range planning yang dapat digunakan oleh
perusahaan-perusahaan sekaliber MNC.
Dalam
bagian pertama makalah ini akan memuat mengenai studi literatur tentang
long-range planning. Studi literatur dimulai dari definisi long-range planning
kemudian diikuti oleh konsep-konsep teoretis tentang long-range planning. Dalam
bagian kedua akan memuat penjelasan tentang model-model perencanaan secara umum
dan juga long-range planning secara khusus. Dalam bagian ketiga makalah ini
akan mencoba merumuskan satu model perencanaan yang dapat dijadikan standar
oleh perusahaan-perusahaan multinasional. Bagian keempat akan memuat
pengambilan kesimpulan tentang penejlasan-penjelesan seperti yang sudah
dikemukakan sebelumnya.
Daftar pustaka:
Situmorang, James.
2011. Perencanaan Jangka Panjang di Perusahaan Multi Nasional. Jurnal
Administrasi dan Bisnis, Vol.7, No.1: hal. 73–91, (ISSN:0216–1249).